Skip to main content

Posts

Showing posts from 2016

SUKU DAYAK HINDU BUDHA BUMI SEGANDU LOSARANG INDRAMAYU

Pada awal pendirianya Tahun 1974, komunitas ini berbentuk   perguruan yang mengajarkan ilmu kanuragan   dengan nama” Silat Serbaguna”, Pada tahun 1982 berganti nama menjadi “Jaka Utama”, kemudian pada tahun 1995 komunitas ini berganti nama menjadi “dayak siswa” Komunitas ini menamakan dirinya dengan sebutan “Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu” pada tahun 2000 hingga sekarang, Menurut penjelasan warga komunitas ini, penamaan Suku Dayak ini mengandung makna sebagai berikut : Kata “suku” artinya kaki, yang mengandung makna bahwa setiap manusia berjalan dan    berdiri di atas kaki masing-masing untuk mencapai tujuan sesuai dengan kepercayaan dan keyakinannya masing-masing. Kata “Dayak” berasal dari kata “ayak” atau “ngayak” yang artinya memilih atau     menyaring. Makna kata “dayak” di sini adalah menyaring, memilah dan memilih mana yang salah dan mana yang benar. Kata “Hindu” artinya kandungan atau rahim. Filosofinya adalah bahwa setiap manusia dilahi

Catatan Prajurit di daerah Konflik #2

Penempatan di Maluku Saya hubungi lewat telepon Kabintaldam XVI/Pattimura, Letkol Caj. Telelapta, mengabari bahwa saya Kapten Caj. Hikmat Israr dapat tugas jabatan sebagai Kabalak Binatal Bintaldam XVI/Pattimura, dan melaporkan akan berangkat ke Ambon setelah ada Surat Perintah pelepasan dari Pangdam III/Siliwangi dan dari Danbrigif 15 Kujang Siliwangi. Saya tidak tahu apakah Kabintal merasa cemas atau gembira dengan rencana kedatangan saya ke Ambon tersebut. Yang jelas ia mengemukakan situasi Ambon saat itu sangat-sangat gawat, dan kalau berangkat beliau mewanti-wanti agar jangan sampai membawa keluarga, sebab keselamatan diri sendiri saja tidak ada yang bisa menjamin. Karena saya seorang Muslim, saya disarankan untuk berangkat Ke Ambon menggunakan KM. Bukit Siguntang yang nantinya akan berlabuh di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon. Rupanya laut pun sudah terbagi, pelabuhan Yos Sudarso untuk komunitas muslim, dan pelabuhan Halong untuk komunitas Nasrani. Bila saya berang

Gema memikat ( gerakan minat dan budaya membaca masyarakat )

“ Buku “ "Mana sih buku yang kuletakkan di atas meja?" "Hah?" "Buku!" "Ku-tu?" "Bukan kutu. Tapi Buku," "Hah?" "Buku. Bu-ku. Buku yang kuletakkan di atas meja ini, kamu kemanain?" "Oh, buku. Tak kirain kutu. Hehe... Itu, bukunya tadi kublender bercampur kutu. Jadi juice. Kumasukin ke kulkas. Biar dingin dan segar. Setengah jam lagi, bisa diminum, ditanggung enak deh. Juice kutu buku. Yihaaaa.." "Hah? Bukuku kau blender? Aaarrgghhh....." "Lha, kan bagus! Tinggal diminum toh, tak perlu sukar-sukar lagi kau lahap satu lembar demi satu lembar, satu halaman demi satu halaman, satu bab demi satu bab. Capek hati lelah pula mata. Cukup kau minum dengan sekali tegukan, selesai, bukan?" "Memangnya memahami isi sebuah buku bisa hanya dengan sekali tegukan, hah?" "Hm?" "Kamu ini sungguh kurang kerjaan, sampai bukuku pun kau blenderkan," "H