Skip to main content

MIDANG BENGI SANGGAR AKSARA JAWA CIKEDUNG awal perkembangan islam di Indramayu berdasarkan manuskrip( naskah kuno ) dan voklore ( cerita rakyat)

Masjid Agung Indramayu

KALI SARASAH CIMANUK

Peranan sungai pada jaman dahulu sangatlah penting untuk keperluan transportasi , perdagangan dan lain lain. Sebagaimana di ketahui Dermayu memiliki sungai yang cukup besar kala itu dan sangat dimungkinkan di jadikan sarana transportasi/ penghubung oleh penduduk/ kerajaan di bagian selatan . kali Cimanuk di kenal sejak jaman kerajaan Tarumanegara pada Abad IV , hal ini di sebutkan dalam naskah pangeran Wangsakerta  “ Pustaka pararatwan I Bumi Jawa Dwipa , Sargah pertama menyebutkan ;

// masa telungatus telung puluh lima / ikang sakakala yata / angwagusi lawan amateguh atut tira ing sarasa nadi/ (hal 112) atawa manukrawa nadinegaranya waneh // 

terjemahan bebasnya : pada tahun 335 sakakala adalah memperbaiki dan memperkuat di sepanjang kali sarasah atau nama lainnya kali Manuk rawa.

Sejaman dengan kerajaan Tarumanegara , di Indramayu telah ada Kerajaan Manuk rawa yang di perintah Perabu Welut Braja , namun kami belum menemukan sumber sumber ( naskah) tertulis tentang kerajaan ini.

// Ring samangkana sang maharaja sedeng ira gering // matangyan sang purnawarman/ sang tanda , aang juru , sang adhyaksalawan sangkep somering nira/ tekan mahawan prahwa geng / mapan sira mangawaki sang maharaja magaway / angaskara mwangkapwa jti //


Terjemanhan bebasnya : taka kala itu sang Maharaja sedang sakit, kemudian sang Purnawarman mengutus maha mentri dengan di sertai orang orang dari beberapa Negara , sang senopati sang Sarwajala ( laut ) sang tanda , sangjuru , sang Adyyaksa ( inspektur/pengawas) bersama para pengiringnya . Rombongan pergi dengan menunggangi perahu besar ( kapal ) , mereka atas nama sang Maharaja membuat mercusuar secara bersama sama.

Kerajaan Tarumanegara memperkokoh kali Sarasah ( sekarang di sebut Cimanuk )bertujuan untuk memperluas wilayah salah satunya menaklukan raja Wirya banyu dari kerajaan Indraprahasta ( terletak di wilayah Cirebon ). Kala itu pasukan Indraprahasta dipimpin oleh senopati Ragabelawa, sedang senopati pedatibernama Bonggolbumiseorang tetua dari desa Sindang jero ( mungkin sekarang bernama sindang dalem ).

Dari berita sumber naskah pangeran Wangsakerta Cirebon tersebut , betapa peranan sungai Cimanuk menjadi sangat pentingsejak abad IV , sumber lainmenyebutkan tentang ini dalam naskah Keprabonan , kala raden Pamanah rasa belum menjadi raja Pajajaranpernah melintasi kali ini dengan menumpang saudagar pedagang dari Palembang.

Ada juga orang luar yang menyebutkan Cimanuk, berita cina dalam buku dalam buku shun-feng siang-sung tahun 1430 , menyebut tanjung cao-ciang-wan` ( Cimanuk )demikian juga dengan berita Portugis oleh Tome Pires tahun 1513-1515 dalam summa oriental:
Chemano (ciamanuk) :pelabuhan ini adalah pelabuhan ke enam ( setelah Bantam , Pomdam ,Cheguide , Tamgaram , Calapa ) , pelabuhan ini bukanlah tempat bagi jung untuk merapat, melainkan hanya tiang pelabuhan , demikian kabar yang di sampaikan banyak orang orang  Moor ( islam ) tinggal di sini, kaptenya adalah seorang pagan berada di tempat itu ( penyembah Arwah leluhur ). Pelabuhan ini berada di bawah kekuasaan raja sunda, batas kerajaan berada di tempat ini. Cimanuk menjalankan perdagangan baik , dimana jawa juga berdagang dengannya . pelabuhan ini memiliki sebuah kota yang besar dan bagus.

SITUS SYEIKH DATUK KAHFI TOTORAN

Posisi Indramayu yang berada di tepi pantai dan memiliki sungai yang besar sebagai sarana transportasi yang sangat penting ini adalah menjadi sangat terbuka bagi para pedagang dari luar daerah , sebagai mana kita ketahui bahwa Seikh Datuk Kahfi atau Seikh Nurjati yang bermukim di Gunung Amparan Cirebon merupakan Guru Agama Islam dari pada raden Walangsungsang / Mbah Kuwu sangkan dan adiknya Nyi Rara Santang..

Dengan adanya situs itu menunjukan bahwa beliau pernah singgah di Indramayu, walaupun belum bisa di pastikan angkah tahunnya namun secara historis Seikh Datuk tinggal di pulau Jawa, Gunung Amparan jauh sebelum Cirebon  berdiri., dapat di pastikan kedatangan Seikh Datuk ke indramayu pada saat itu adalah dalam misi menyebarkan agama Rosullullah.

Pada tahun 2004 , saya pernah mendengar cerita konon di sekitar Pagirikan juga di sebut sebut ada makam wali Kutub, jika orang yang di maksud itu berbeda dengan tokoh Seikh Datuk maka setidaknya pada saat itu telah ada beberapa tokoh beberapa penyebar islam yang masuk ke Indramayu. sangat di mungkinkan juga terdapat tokoh atau situs situs ke islaman di sekitar indramayu , misalnya di P.Biawak  juga terdapat makam yang dikenal sebagai penyebar agama islam yang bernama Seikh Syarif Hassan.

Makam Seikh Syarif Hasan Pulau Biawak

Bersambung…..

Oleh : Ki Tarka Hanacaraka ( sanggar Aksara Jawa ) Cikedung Indramayu

Photo : 
-Imuttaqien
-tosupedia.com

Comments

Popular posts from this blog

Catatan Prajurit di daerah Konflik #2

Penempatan di Maluku Saya hubungi lewat telepon Kabintaldam XVI/Pattimura, Letkol Caj. Telelapta, mengabari bahwa saya Kapten Caj. Hikmat Israr dapat tugas jabatan sebagai Kabalak Binatal Bintaldam XVI/Pattimura, dan melaporkan akan berangkat ke Ambon setelah ada Surat Perintah pelepasan dari Pangdam III/Siliwangi dan dari Danbrigif 15 Kujang Siliwangi. Saya tidak tahu apakah Kabintal merasa cemas atau gembira dengan rencana kedatangan saya ke Ambon tersebut. Yang jelas ia mengemukakan situasi Ambon saat itu sangat-sangat gawat, dan kalau berangkat beliau mewanti-wanti agar jangan sampai membawa keluarga, sebab keselamatan diri sendiri saja tidak ada yang bisa menjamin. Karena saya seorang Muslim, saya disarankan untuk berangkat Ke Ambon menggunakan KM. Bukit Siguntang yang nantinya akan berlabuh di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon. Rupanya laut pun sudah terbagi, pelabuhan Yos Sudarso untuk komunitas muslim, dan pelabuhan Halong untuk komunitas Nasrani. Bila saya berang

Istilah istilah bahasa yang di gunakan Nelayan di Indramayu

perahu jenis jegong yang sedang sandar  Sepertinya saya sudah lama menelantarkan tempat ini... maklum sebagai kuli di pelabuhan perikanan kadang memaksaku untuk melupakan sejenak tempat ini, sebenarnya banyak yang ingin ku tuliskan yang ada di benaku sekarang ini tapi untuk kali ini saya pingin mengenalkan istilah istilah bahasa yang ada di lingkungan Nelayan Indramayu yang bagi saya sangat menarik untuk di kenalkan sebab saya yakin istilah istilah tersebut sekarang ini sudah jarang sekali terdengar bahkan oleh nelayan itu sendiri. 1. Ngracek  istilah ini di gunakan untuk sebuah peroses pembuatan sesuatu baik itu pembuatan Perahu atau jaring  contoh  " tukang sing biasa ngracek perahu sing bagus biasane sing Pasekan artinya tukang pembuat perahu yang baik itu berasal dari Desa Pasekan " " kang luruaken tukang ngracek gah angel temen wis rong dina ora olih olih artinya bang carikan orang pembuat jaring dong sudah dua hari tidak dapat dapat "

tradisi Nadran (sedekah laut )

pelarungan meron nadran empang desa Karangsong 2016 Di sepanjang pesisir utara pulau jawa khususnya di sekitar Cirebon, Indramayu dan subang ada tradisi yang namaya nadranan yakni tradisi membuang meron (sesaji) ke tengah laut sebagai ungkapan rasa syukur terhadap sang pencipta atas di berikannya rizki dan keselamatan dan biasanya di laksanakan menjelang musim barat karena biasanya saat tersebut menjelang musim tangkapan ikan. Nadran sendiri merupakan suatu tradisi hasil akulturasi budaya Islam dan Hindu yang diwariskan sejak ratusan tahun secara turun-temurun. Kata nadran menurut sebagian masyarakat berasal dari kata nazar yang mempunyai makna dalam agama Islam yaitu pemenuhan janji. Adapun inti upacara nadran adalah mempersembahkan sesajen (yang merupakan ritual dalam agama Hindu untuk menghormati roh leluhurnya) kepada penguasa laut agar diberi limpahan hasil laut, sekaligus merupakan ritual tolak bala (keselamatan). Asal usul pelaksanaan budaya Nadran berawal pada tah